Jangan Berhutang, Berikut 6 Alasannya Menghindari hutang






Tidak ada yang mau berhutang, tapi seringkali berhutang menjadi solusi, seperti misalnya untuk biaya sekolah, karena tidak ada dana cadangan, akhirnya berhutang, hal-hal yang sifatnya penting terpaksa harus berhutang.


Jangan Berhutang, Berikut 6 Alasannya Menghindari hutang
Image source by plus.google.com



Tapi dibalik ada solusi berhutang, ternyata sering tidak berasa solusi tersebut menyesatkan, karena lupa tidak mengukur kemampuan, pada akhirnya hutang menumpuk dan menjadi masalah yang rumit untuk diselesaikan.

Kalau kita bisa menghitung rasio hutang, sehingga hutang bisa terselesaikan karena mengukur kemampuan, baca juga Tiga Rasio Berhutang Agar Tidak Bangkrut

Jangan berhutang kalau bisa dihindari, karena seringnya setelah berhutang ada hutang-hutang berikutnya, istilahnya gali lubang tutup lubang.

Baca juga : Melunasi Hutang dengan Ikhitiar dan Do'a Agar Hutang Lunas

Berikut ini ada ulasan alasan menghindari hutang, dikutip dari kompasiana.com pada judul postingan ini alasan kenapa kita harus menghindari utang bagaimana ulasannya, simak ulasannya berikut ini

Sebaiknya sedapat mungkin hindarilah berutang. Kenapa? Mungkin beberapa alasan berikut akan membantu kita memahaminya;

1. Utang mendorong kita untuk menghabiskan lebih dari yang kita mampu. 

Utang terlebih dengan menggunakan kartu kredit akan menghilangkan kontrol diri saat kita dihadapkan dengan banyak barang yang menggoda mata dan hasrat belanja kita. Kita bisa kalap karena semuanya bisa didapatkan pada saat itu juga, tanpa harus berurusan dengan rasa sakit berpisah dengan uang pada waktu bersamaan. Tapi akhirnya, pengeluaran yang akan mengejar kita di kemudian hari bahkan mungkin hingga barang yang kita peroleh dengan utang itu rusak sebelum utang terlunasi. Menyakitkan pastinya.

2, Utang membutuhkan uang. 

Meskipun utang membuat kita merasa bebas saat  menggesekkan kartu atau menandatangani dokumen pinjaman, itu tidak benar-benar membuat kita bebas sama sekali. Secara umum, kita membayar harga untuk setiap utang yang kita buat ditambah lagi dengan bunganya. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin besar cicilan yang harus kita bayar. Dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk melunasi, akan semakin tinggi beban utang kita. Satu-satunya pengecualian adalah pinjaman bebas bunga.

Baca juga : Penyebab Banyak Hutang Kurang Sabarnya Dalam Mengarungi Hidup

3. Utang dengan bunga tinggi menyebabkan kita membayar lebih dari biaya pokok. 

Ini sudah jelas merugikan kita sebagai pengutang. Bahkan mungkin bunga yang harus dibayar bisa lebih besar jumlahnya dari utang sebenarnya, jika limit pelunasan melampaui waktu yang ditetapkan. Bersabar untuk menunggu waktu dengan menabung hingga jumlah uang mencukupi akan membantu kita dalam menghemat pengeluaran.

4. Utang meminjam pendapatan masa depan kita. 

Setiap kali kita mengambil pinjaman atau biaya sesuatu pada kartu kredit kita, sesungguhnya kita hanya meminjam dari uang yang seharusnya dapat kita gunakan untuk masa depan kita. Apakah kita benar-benar ingin menghabiskan uang kita untuk membayar sesuatu yang terlebih dahulu habis dan tidak mendapatkan hal-hal lain yang mestinya layak kita dapatkan di kemudian hari? Pikirkanlah itu!

5. Utang menjauhkan kita dalam mencapai tujuan keuangan. 

Pembayaran utang bulanan membatasi jumlah uang yang kita miliki untuk dibelanjakan pada hal-hal lain yang mungkin lebih krusial pada saatnya dibutuhkan dan mengurangi kesempatan kita untuk memiliki waktu bersenang-senang bersama keluarga. Semakin banyak utang kita, semakin banyak pembayaran bulanan  dan akan semakin sedikit jatah yang dapat kita sisihkan untuk kebutuhan yang lainnya..


Baca juga : Diperhatikan Ketika Mendapat Pinjaman agar tidak Terlilit Hutang Bank

6. Utang dapat menyakiti pernikahan. 

Bagi individu yang telah berumah tangga, tentunya memiliki kebutuhan yang berbeda dengan mereka yang masih single. Pengeluaran rutin yang bertambah; biaya rumah tangga, biaya pendidikan, kesehatan, belum lagi biaya-biaya tak terduga lainnya. Hal ini tentu menguras keuangan rumah tangga. Saat kita mulai berutang, maka kita harus sering melakukan pengekangan dan pengendalian yang ekstra dalam arus kas yang ada. Hal ini akan melahirkan konflik dalam rumah tangga; saling tuding siapa yang menyebabkan terciptanya utang, siapa yang bertanggung jawab dengan utang yang semakin menumpuk, dan hal-hal lainnya.

Nah, untuk itu sebaiknya berpikir ulang jika mau berutang.

Jika terpaksa harus berutang, hitung dengan cermat besaran utang yang akan kita ambil dengan pendapatan rutin yang kita peroleh. Jika kita masih bisa menikmati hidup sesuai kemampuan yang kita miliki, bersyukurlah dan tak perlu memaksakan diri untuk hidup berlebih seperti orang lain. Sebab bahagia dan sedih, kaya dan miskin itu ada pada bagaimana kita menerima dan memaknai apa yang dimiliki sebagai anugerah dari Tuhan, bukan pada kuantitas materinya. Nilai seribu rupiah bisa menjadikan seseorang kaya jika ia merasa dirinya kaya, sebaliknya nilai satu miliar bisa menjadikan seseorang miskin, jika ia merasa miskin.


Baca juga : Memanajeman Hutang Untuk Menyelesaikan Hutang yang Banyak

Sebagai penutup, saya kutipkan nasihat Warren Buffet, salah satu tokoh terkaya di dunia namun tetap hidup dalam kesederhanaan:

"Uang tidak menciptakan manusia tetapi manusia menciptakan uang. Hidup ini begitu sederhana sebagaimana Anda membuatnya begitu. Jangan lakukan apa yang orang lain katakan. Dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang membuat Anda merasa lebih baik. Jangan memakai pakaian karena merknya, tetapi pikirkanlah kenyamanan Anda. Jangan buang uang pada hal-hal yang tidak perlu, belanjakanlah pada apa yang Anda butuhkan. Akhirnya, itu adalah hidup Anda. Mengapa Anda harus memberikan orang lain kesempatan untuk mengendalikannya? Jika uang tidak digunakan untuk berbagi dengan orang lain, lalu apa gunanya? Membantu, bahkan jika Anda tidak bisa, selalu ada berkah bagi mereka yang tahu bagaimana untuk berbagi. Jangan menghabiskan uang yang tidak Anda miliki. Pinjaman, pinjaman, dll. yang diciptakan oleh masyarakat yang konsumtif. Sebelum Anda membeli sesuatu berpikirlah: Apa yang akan terjadi jika kita tidak membelinya. Jika jawabannya tidak ada, jangan membeli, karena Anda tidak memerlukannya."
Semoga bermanfaat.






Postingan terkait: